Semarang || Jateng.Bratapos.com — Setiap Senin sore, Ketua Program Studi Magister Hukum Universitas Semarang, Dr. Drs. Adv. H. Kukuh Sudarmanto, B.A., S.Sos., S.H., M.H., M.M., menjadi narasumber dalam acara “Nguri-uri Boso Jawi” di Radio Idola Semarang, Jalan Soekarno–Hatta.
Bersama penyiar Mas Dona dan Mas Imsyak, Dr. Kukuh memandu segmen Peer to Peer setiap pukul 17.15 WIB. Dalam segmen Pepatah Petitih, acara ini membahas filosofi bahasa Jawa yang sarat makna kehidupan.
Pada edisi sebelumnya, topik yang diangkat adalah “Kumenthus Ora Pecus”, yang menurut Dr. Kukuh menggambarkan seseorang yang banyak bicara atau sombong, tetapi tidak memiliki kemampuan nyata.
“Pepatah ini mengingatkan kita untuk tidak hanya pandai berkata-kata, tapi juga membuktikan dengan tindakan,” ujar Dr. Kukuh.
Sementara pada edisi terbaru, topik “Dudu Sanak Dudu Kadang Yen Mati Melu Kelangan” menjadi bahasan utama. Dr. Kukuh menjelaskan bahwa pepatah tersebut mencerminkan nilai kemanusiaan yang tinggi.
“Bukan saudara, bukan kerabat, tapi kalau meninggal kita merasa kehilangan. Ini menandakan adanya ikatan emosional dan penghargaan yang luar biasa antar sesama,” terangnya.
Melalui program ini, Dr. Kukuh berharap masyarakat, terutama generasi muda, semakin mencintai bahasa dan budaya Jawa.
“Pepatah-petitih Jawa adalah warisan luhur. Mari kita jaga dan hidupkan kembali semangat nguri-uri boso Jawi agar tetap tumbuh di masyarakat,” pesannya.